KONTRIBUTOR

Dalam aktivitasnya sebagai Sutradara, Chris utamanya berminat pada ruang diantara pembuatan film dokumenter dan eksperimental. Ia telah menggarap banyak film-film naratif dan dokumenter, baik film pendek maupun panjang, baik dalam kapasitas sebagai sinematografer maupun editor.

Dengan gelar di bidang Seni Rupa dan Film & Televisi, Chris telah mengerjakan proyek-proyek yang menempati ruang-ruang seni film eksperimental dan suara.

Chris baru saja menyelesaikan residensinya di Watch This Space ARI di Mparntwe, dimana ia tinggal dan bekerja di Negeri Arrernte.

‍

Afifah memiliki minat pada keterhubungan dan lintas budaya dalam lanskap sinema. Menjadi bagian dari kolektif Dogmilk Films sejak 2020, keterlibatan Afifah sebagai penerjemah pada VODmilk dan serangkaian proyek dokumenter menunjukkan dedikasinya untuk meningkatkan aksesibilitas karya audiovisual alternatif independen, serta komitmen yang kuat untuk menjembatani budaya perfilman Australia dan Indonesia. 

Seorang asli Makassar, Afifah adalah lulusan dari Universitas Hasanuddin dengan gelar Ilmu Komunikasi dan telah menempuh studi pendek di Irlandia,. Setiap tahapan yang telah menjadi ruang di mana ia menemukan kegemaran pada pengamatan film secara tekstual dan studi kebudayaan visual.

Wahyu is filmmaker berdaya imajinasi tinggi dengan pengalaman bertahun-tahun dalam pembuatan berbagai video dan film. Memiliki latar belakang Ilmu Komunikasi, dia selalu melihat segala isu secara holistik dengan mempertimbangkan banyak faktor, seperti konstruksi film yang disematkan di dalam film hingga memproyeksikan efek yang timbulkan dari film tersebut. Itulah mengapa, Wahyu memandang semua element dengan integrasi critical dan design thinking.

Sebagai pendiri kolektif pembuatan film oleh anak muda di Makassar, 180 Dalam Kota, Wahyu mengeksplorasi permasalahan kota melalui dokumenter. Beberapa tahun belakangan, Wahyu telah memperoleh pengalaman sebagai creative director, sinematografer dan editor untuk banyak proyek berdurasi pendek dan panjang, baik itu video art, tvs, fiksi maupun dokumenter yang diproduksi di Indonesia, kebanyakan di Sulawesi Selatan. Dia juga aktif terlibat pada skena kolektif kreatif di Kota Makassar, seperti Film, Desain, Musik, Art Visual, dan lain-lain.

Sam berbasis di Naarm (Melbourne), di mana ia bekerja sebagai Asisten Sutradara dan telah menyelesaikan gelar Magister Produksi di VCA (Victorian College of the Arts). Sebagai bagian dari Kolektif Dogmilk sejak tahun 2018, Sam telah berkontribusi pada seleksi dan penyusunan pemutaran film, serta berkomitmen dalam produksi film bersama kolaboratornya. Selama masa lockdown 2020, Sam menjalankan VODmilk dan telah mengembangkan serta memproduseri film dokumenter "Aluk" sejak tahun 2017.